DESA TRATEBANG

Desa Tratebang yang berada di kecamatan Wonokerto, kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Merupakan salah satu desa paling utara yang berada di kabupaten Pekalongan, yang sangat berdekatan dengan pesisir laut utara. Desa Tratebang dengan luas wilayah 1780 hektare, dan jumlah penduduk kurang lebih 2500 jiwa. Mata pencaharian utama di Desa Tratebang adalah nelayan dan petani tambak. Bangunan rumah masyarakat Tratebang dulu menggunakan rumbia, setelah masyarakat berlayar dan menjadi nelayan sukses rumah mereka mulai dibangun menjadi lebih bagus.

Tratebang, berasal dari dua suku kata yaitu : Trate (bunga Teratai) dan bang (abang / abang adalah bahasa jawa yang berarti warna merah) , jika diulas kata Tratebang berarti Teratai Abang, atau Bunga Teratai Merah. Pada zaman dahulu menurut para tokoh masyarakat setempat, ada 2 tumbuhan teratai yang bunganya berwarna merah tumbuh disuatu pohon, entah bagaimana bisa tumbuh disuatu pohon, karena biasanya tumbuhan teratai bisa tumbuh dan hidup disuatu rawa. Dari situ nama desa Tratebang ditemukan. Adapula tokoh masyarakat yang berpendapat asal mula nama desa Tratebang yaitu ada banyak tumbuhan Teratai di tambak.

Pada tahun 1982 pohon masih subur, ada ladang tebu, pohon kelapa dan padi masih bisa tumbuh. Setelah tahun 2000-2002 tanaman sudah mulai mati, dan sukar untuk tumbuh, dikarenakan ari laut yang naik kedaratan (rob). Tepatnya pada tahun 2013, bencana besar mulai melanda desa Tratebang, hampir semua rumah tenggelam dengan kedalaman kurang lebih 1 meter. Setelah tahun 2013, seringkali banjir rob melanda tepatnya 4 tahun sekali, hingga sekarang masih terjadi banjir rob. Sekarang jalan sudah mulai ditinggikan dan rumah warga sudah mulai ditinggikan pula, baru ada rencana dari pemerintah untuk pembangunan tanggul besar penahan rob.